7.27.2007

Juli...

jarum jam hampir menunjuk pada angka 1
tapi, ruangan ini masih sepi
padahal hari cukup cerah
datang!
cepatlah sebelum senja meremas makna kita terbang
sebagai pejuang...................

Hingga Kini,

perempuan mendayung dengan badai
malaut dengan risau
menyelam dengan angan
meremas makna mencibir asa kecewa
petir mengais laranya duka menatap tubuhnya
taksa akan rasa cinta

Tanpa Kasih

antara dunia dan asa.
melaknat manja, merajut lara.
waktu memasungku pada kebisuan rindu yang melata
jarak menjauhkanku dengan cinta.
hati jadi balutan kasih yang berjarak
aku ingin segra merengkuh lalu bersamamu.

7.20.2007

Ia....

Biarkan mimpi menghujat jeruji penali hati
***akhir***

aku melihatnya. lebih dari pada seongok daging yang terpana
menerjam angkara, memupuskan dendam
kemudian memuja cinta laksana dewa

itu dia... semenanjung tegak didepan mata
ia menuai kata. dari ribuan halaman buku tentang cinta
sebuah karya. mahakarya.
kahlil
setelah itu ia menatap jendela gua
sepanjang jejak mengendus rasa
manabir angan beradu kata
mengenai satu
cinta
kemudian ia menjulang mimpi dari nirwana
menyampaikannya pada dunia
melewati jurang curam berlumur rasa
satu
cinta
aku mengejek ia yang masih selalu saja berbicara tentang
cinta
mengeruk rasa dengan alasan
cinta
menggadaikan nyawa atas dasar
cinta
menuai mawar demi sang dewi
cinta
sekali lagi lamban dan perlahan aku menemukan ia
terbaring... terkulai karena
cinta
mengais harpa kemudian memetiknya
menggagas sendu dari melodinya karena
cinta
dan lagi
ia mengumadangkan luka dalam hatinya
menyeruakan alasan bahwa semuanya adalah
cinta
beberapa jengkal lagi
kemudian aku menyentuhnya. menggengamnya. memeluknya
tanpa kuraba duri dihatinya ... berdalih
atas nama cinta


Tentang Kisah

ada sejumput rasa di benakku
menakar sepi menjulang raga
benar
seseorang telah menguntilnya
menukarnya dengan rasa yang dinamainya "cinta"
benar
seseorang... itu.
yang kini entah dimana

Satu

aku ingin berbagi mentari
bergurau dengan senja
bercinta dengan mega
aku ingin berkisah tentang resah
mengenai rindu yang punah
dengan getar asmara yang hilang
beserta asa yang kian kelam

Satu

aku ingin berbagi mentari
berlayar dengan mimpi
pada senja dengan gurau
aku ingin berkisah
pada peluh yang kian resah
tentang raga yang tak terjamah
mengenai hati yang tak bergetar
pada rindu yang redup asmara
untuk kian yang berjalan

Kepunahan

ciwidey. joeni 07'

kali ini aku lebih dari pada kesal.
membatu. membisu. membeku
memuja marah
sepertinya benar:
bercinta dengan uang
lebih nikmat dari pada dengan
kelamin
sekali lagi,
aku marah. sangat aku tak suka
ah kubiarkan saja lembaran yang mencetak angka nol [0]
itu melayang tanpa petuah berasaskan rupiah.

sekedar mencoret

baru separuh
masih menyulam makna
asa
harapan
impian
dusta
khayalan
biarkan saja begitu
memetik indah
menyemai kisah